Kedengarannya sederhana, namun komunikasi antarkaryawan dan tentu saja antara manajemen dengan karyawan dalam sudatu organisasi sangatlah penting. Terkadang pihak manajemen kurang memahami bahwa komunikasi yang macet dapat memengaruhi kinerja karyawan yang buntutnya akan menurunkan tingkat loyalitas dan dedikasi karyawan pada perusahaan. Padahal, karyawan adalah pondasi utama dalam organisasi. Ketika minat mereka dan loyalitas mereka terguncang, maka ‘menara’ perusahaan akan merasakan imbasnya. 

Itu sebabnya penting bagi perusahaan untuk memiliki media – bisa berupa majalah internal berbentuk print, website, aplikasi –  sebagai alat komunikasi antara manajemen dengan karyawan. Jika dikelola dengan baik, majalah internal menjadi cara efektif untuk menjalin kedekatan antarkaryawan. Perhatikan hal ini sebelum Anda menciptakan majalah internal Anda sendiri.

1.  Kenali audiens Anda. 

Audiens Anda adalah tulang punggung perusahaan Anda. Ini kuncinya. Dengan meluangkan waktu untuk mencari tahu kebutuhan, minat, dan keinginan karyawan, sebaiknya buat konten yang sesuai dengan yang mereka perlukan. 

Bagaimana cara tercepat untuk mendapat perhatian? Buat cerita mengenai mereka. Semua orang, termasuk karyawan perusahaan tentu saja, senang membaca mengenai diri mereka sendiri. Beri panggung kepada karyawan berprestasi atau menginspirasi dengan membuat rubrik Profil. Dengan begini, pembaca akan selalu menunggu rubrik ini dan siapa tahu memotivasi mereka untuk bisa masuk di dalam rubrik ini.  

2.  Jaga tetap pendek, manis, dan kreatif.

Tulisan berpanjang-panjang sungguh tidak cocok dengan kondisi dan kebiasaan orang masa kini yang tidak ‘tahan’ membaca artikel panjang. Pastikan informasi yang disajikan singkat dan padat, dengan tampilan yang menarik. Jangan hanya terpaku pada teks. Bermain-mainlah dengan infografis, gambar, juga video. Publikasi yang hanya mengandalkan teks sudah ketinggalan zaman. Tentu Anda tidak mau kan, jika konten/materi yang dibuat dengan susah payah akan berakhir di tombol hapus. 

3.  Navigasi mudah untuk pembaca yang sibuk.

Bukan hanya orang yang terlalu seibuk untuk membaca artikel panjang, tetapi mereka juga terlalu sibuk untuk berhadapan dengan navigasi yang kompleks. Kebingungan adaah sesuatu yang tidak kita butuhkan saat ini. Navigasi perlu yang langsung, bersih, dan memiliki flow yang alami.        

4. Perhatikan layout dan format.

Hindari elemen yang mengganggu kemudahan pembaca untuk membaca artikel atau mencari informasi yang dibutuhkan. Jadi tidak semata-mata apa yang Anda tulis, tetapi bagaimana merepresentasikan tulisan tersebut sehingga menarik minat pembaca.

5.  Interaktif.

Majalah internal karyawan bukan lagi komunikasi satu arah.  Masukkan survei atau kontes agar terjadi interaksi dan pembaca mau berpartisipasi. Dengan survei 1 pertanyaan atau kontes adalah cara efektif dan menyenangkan untuk menambah minat mereka membaca majalah internal. 

6.  Konsisten

Seberapa sering Anda ingin berkomunikasi dengan karyawan melalui majalah internal? Ini  tergantung dari masing-masing perusahaan. Jika dibuat dan didistribusikan terlalu sering, akan rentan menimbulkan rasa bosan dan sumber beritanya pun masih sedikit karena frekuensi terbitnya tinggi. Namun di sisi lain, jika terlalu panjang, tidak hanya informasinya nanti sudah keburu terlalu banyak, minat pembaca juga sudah menyusut, dan kalau berita terlalu lama, sudah keburu basi. Apa pun yang menjadi keputusan Anda, konsisten saja! Sebagai awalnya, majalah bulanan tergolong ideal untuk menjaga jalinan dengan karyawan tetapi tidak terlalu lelah dengan berita perusahaan. (Kanakata Creative)

Foto: Designed by Freepik