Keberadaan majalah internal dalam suatu organisasi atau perusahaan, biasanya diawali dengan tujuan sebagai media komunikasi antara jajaran manajemen dalam organisasi dengan para anggotanya. Dilihat dari isinya, tidak jauh-jauh dari seputar aktivitas atau sosialisasi kebijakan yang ada dalam organisasi tersebut. Dan karena ditujukan untuk kalangan terbatas, maka selain peredarannya yang juga terbatas, isyu-isyu yang ditampilkan pun tidak begitu beragam atau mengikuti kabar terkini. 

Namun tidak semua organisasi atau perusahaan yang mengambil langkah tersebut. PPM Manajemen misalnya, sejak tahun 1980 tepatnya di bulan Agustus, menerbitkan Majalah Manajemen dengan segmen pembaca awal adalam alumni, klien, dan pelanggan PPM. Isi dari majalah dwi bulanan ini adalah tulisan ilmiah yang disajikan secara populer.

Satu dekade berikutnya, pimpinan PPM Manajemen memutuskan untuk mengkomersialkan majalah Manajemen dan terbit bulanan. Segmen pembaca diperluas bukan hanya untuk klien PPM, tetapi juga masyarakat umum. Porsi tulisan ‘ringan’ dan populer lebih besar, dibandingkan edisi-edisi sebelumnya. Tetapi format seperti ini pun kembali harus berubah karena pada tahun 2008, Sekolah Tinggi Manajemen PPM diwajibkan untuk menerbitkan jurnal sendiri sebagai bagian dari akreditasi. Untuk mempercepat upaya penerbitan jurnal, majalah Manajemen dikonversi menjadi jurnal Manajemen.

Sempat vakum beberapa tahun, pimpinan PPM memutuskan untuk menghidupkan kembali majalah Manajemen pada tahun 2015, dengan membawa misi sebagai majalah yang memuat tulisan ilmiah mengulas teori mutahkir dan praktik manajemen di Indonesia, untuk komunitas bisnis dan manajemen. Menggandeng partner Kanakata sebagai konsultan media, PPM Manajemen kini telah memasuki edisi keempat dan secara konsisten menyapa komunitas bisnis dan manajemen, yang tidak lagi terbatas di lingkungan kampus, tetapi juga diberikan kepada klien-klien PPM Manajemen.

Need Help?