Sutradara asal Korea Selatan, Bong Joon-ho berhasil meraih Piala Oscar pertamanya di tahun 2020 ini berkat film Parasite. Tidak tanggung-tanggung, mengantongi penghargaan untuk kategori Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Naskah Asli Terbaik, serta Film Internasional Terbaik. Tagar #Parasite MAdeHistory bahkan #AsianPride pun segera ramai membanjiri berbagai kanal media sosial. Tentu Saja, Parasite bukan satu-satunya film besutan Bong Joon-ho yang banyak memikat perhatian, simak saja karyanya seperti Memories of Murder dan Mother yang disebut merupakan cerminan masyarakat Korea Selatan, seperti drama jurang si kaya-miskin yang berujung tragedi seperti di film Parasite.

Apa rahasia kreatif Bong Joon-ho yang membuatnya selalu melahirkan karya-karya berkualitas dan relevan—sekaligus tetap estetis?

  1. Walau menggunakan bahasa asing (Korea), film Parasite ditanggap dengan antusias oleh penikmat film seluruh dunia. Rahasianya? Kekuatan cerita. Terlepas dari perbedaan bahasa, budaya dan gaya hidup, film yang yang baik, menurut Bong memiliki hal-hal yang bersifat universal. Misalnya kekuatan cinta, kemampuan bertahan hidup, menghadapi kematian dan lain sebagainya. Cerita yang kuat dan diolah dengan baik akan menghapus batas-batas teknis seperti kendala bahasa dan perbedaan budaya tersebut.
  2. Menguasai apa yang dia kerjakan. Dalam suatu wawancara, Bong menyebutkan bahwa dia tidak berpikir bahwa Marvel akan pernah menginginkan sutradara seperti dirinya. Bukannya minder, akan tetapi Bong sadar bahwa kesuksesan bukan melulu menyutradarai film-film produksi kelas dunia. “Yang terpenting adalah melakukan dengan cinta apa yang kita kuasai. Pada saat ini saya lebih gemar menggali kompleksitas batin masyarakat Korea. Itu yang membuat saya berbeda. Saya menguasai apa yang saya kerjakan.”
  3. Selalu keluar dari zona nyaman—dan menciptakan yang baru, lagi dan lagi. Yang menarik dari karya-karya karya Bong Joon-Ho adalah adalah imajinasinya yang luas tanpa henti. Sementara pembuat film lainnya akhirnya terjebak dalam tema yang sama, Bong selalu mencari dunia baru dan ide-ide baru. (Kanakata)