Tidak banyak usaha yang memiliki napas cukup panjang—apalagi yang didirikan oleh perempuan. Adalah Martha Tilaar, salah satu dari sedikitnya tokoh pengusaha perempuan Indonesia yang selama 48 tahun membangun bisnis yang dimulai dari garasi rumahnya sendiri. Apa rahasianya?

  1. Mengenali diri dan mimpi.
    Mimpi setiap orang pasti berbeda. Walau tidak “ditargetkan” untuk sukses waktu kecil, Martha tahu bahwa dia harus memiliki “sesuatu” yang akan membuatnya berhasil. One size doesn’t fit all. Martha sadar bahwa jalan menuju/menjadi pribadi sukses setiap orang tidak sama. Martha akhirnya memilih dunia kecantikan dengan keyakinan bahwa dia akan sukses di jalur tersebut.
  2. Jeli menangkap peluang
    Martha adalah pelajar “ulung” yang belajar dari keadaan di sekelilingnya. Ide usaha Martha lahir ketika dia melihat adanya kebutuhan babysitter sewaktu mengikuti suaminya tugas belajar di Amerika Serikat; kemudian dia melihat adanya kebutuhan akan salon serta produk-produk kecantikan lokal yang berkualitas.
  3. Menjadi “arsitek” mimpinya sendiri
    Martha sadar bahwa untuk mewujudkan mimpinya, dia harus bergerak. Keadaannya pada saat memulai bisnis mungkin tidak ideal dan terbatas, akan tetapi itu justru membuatnya kreatif dalam keterbatasan. Martha menghimpun kekuatan (modal) dari orang-orang terdekat, baik dalam bentuk uang, tenaga atau pun ide. Mengingat kata pepatah, saat melangkah, langkah pertama dimulai dari halaman rumahmu sendiri.
  4. Fokus, fokus, fokus!
    Martha sangat fokus dalam mengembangkan brand-nya. Ada masa ketika martha harus mengalami banyak tentangan dan cemooh,  akan tetapi dia berjalan. Sambil menjaga komitmen terhadap kontinuitas brand yang dia bangun, Martha juga tidak takut untuk berkolaborasi karena percaya bahwa memiliki mitra dengan kekuatan yang berbeda akan membantunya untuk “naik kelas” lebih cepat.
  5. Selalu mengatakan “ya” pada tantangan
    Prinsip Martha: jangan senang pada jalan yang mudah, karena setiap tantangan justru mengasah skill (mencipta, berjualan, melakukan promosi) dan memperbesar kapasitas diri (disiplin, kerja keras, ketekunan). Skill dan mental yang terasah baik, dua hal yang akan membawa ke puncak keberhasilan hidup.
  6. Inovasi adalah kunci
    Tentu saja, agar produk tidak tergilas tren dan tetap relevan di pasar. Dengan memahami konsep cycle of life, Martha percaya bahwa selalu dibutuhkan produk tertentu untuk kelompok umur dan kebutuhan tertentu. Kejelian dan membaca pasar sangat dibutuhkan. Untuk menjadi brand terdepan, Dia mempersiapkan produk yang dibutuhkan pasar—bahkan di saat mereka belum berpikir untuk menggunakannya.
  7. Selalu memberi kembali
    Bisnis yang berkelanjutan, membutuhkan tanggungjawab sosial dari perusahaan atau pemilik bisnis tersebut. Tanggungjawab bisa dalam bentuk usaha pelestarian lingkungan, pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kesejahteraan.
  8. Mempersiapkan penerus
    Founder perusahaan harus mempersiapkan calon penerusnya sedini mungkin, hal itu disadari Martha dengan mempersiapkan anak-anaknya terlibat secara aktif dalam bisnis yang digelutinya. Pemindahan tongkat estafet ini juga membutuhkan partisipasi aktif dari calon penerus. Martha menekankan bahwa penerusnya harus mau belajar dan menaikkan kompetensi untuk mengisi tempat yang telah menunggu di perusahaan yang telah dibangunnya.


    Diambil dari buku: Martha Tilaar: Beautifying Indonesia: What’s Next? 
    Wawancara & Penulisan: Kanakata Creative
    Penerbit: MI Publishing, 2018