Pentingnya Membaca Fiksi bagi CEO

  • date June 09 2023

Dalam hal membaca, kita mungkin beranggapan bahwa membaca untuk mendapatkan pengetahuan adalah alasan terbaik untuk membaca buku. Namun, penelitian menunjukkan bahwa membaca fiksi dapat memberikan manfaat yang jauh lebih penting daripada nonfiksi.

Salah satu alasan mengapa hasil membaca fiksi berguna di tempat kerja adalah karena karakter, plot, dan latar tempat di tempat asing membantu melancarkan diskusi yang sulit. Narasi ini memungkinkan para peserta untuk membahas isu-isu yang sensitif dengan cara yang terbuka dan jujur. Joseph Badaracco, Profesor Etika Bisnis di Harvard, menyarankan membaca karya-karya Achebe, Kazuo Ishiguro sampai Joseph Conrad. Badaracco mengatakan bahwa fiksi yang baik menampilkan karakter dengan sudut pandang yang saling bersaing dan sering kali sama validnya. Buku-buku bisnis, pada dasarnya, mereduksi isu-isu menjadi dua: ini benar dan itu tidak. Sebaliknya, literatur memungkinkan manusia dengan emosi dan perspektif yang berbeda. Para pemimpin bisnis di masa depan tidak akan menemukan skenario persis seperti yang mereka baca, tetapi mereka akan dapat menggunakan kemampuan tersebut untuk memahami dan menanggapi berbagai sudut pandang di tempat kerja.

Mengapa Membaca Bermanfaat

Penelitian menunjukkan bahwa membaca fiksi sastra adalah cara yang efektif untuk meningkatkan kemampuan otak untuk tetap berpikiran terbuka saat memproses informasi, keterampilan yang diperlukan untuk pengambilan keputusan yang efektif. Para peneliti Universitas Toronto menemukan bahwa individu dalam penelitian mereka yang membaca cerita pendek (dibandingkan dengan esai) menunjukkan kebutuhan yang lebih rendah untuk penutupan kognitif. Hasil tersebut tidak mengherankan mengingat bahwa membaca literatur mengharuskan kita untuk melambat, menyerap banyak informasi, dan kemudian mengubah pikiran kita saat membaca. Tidak ada jawaban yang mudah dalam literatur; yang ada hanyalah pengambilan perspektif.

Meskipun tidak ada data akademis khusus tentang bagaimana memasukkan studi literatur terpandu ke dalam program pelatihan dan pengembangan di tempat kerja berdampak pada karyawan, penelitian tentang membaca menunjukkan bahwa studi literatur merupakan salah satu metode terbaik untuk membangun empati, pemikiran kritis dan kreativitas. Maryanne Wolf, ilmuwan kognitif dan penulis buku Reader, Come Home, berpendapat bahwa "kualitas bacaan kita" merupakan "indeks dari kualitas pemikiran kita." Jika kita menginginkan pemikir yang lebih baik di dunia bisnis, kita harus membangun pembaca yang lebih baik. (Kanakata Creative)

Send Message

location

GED 88, Tower A Level 38, Kota Kasablanca Jl. Casablanca Raya, Kav. 88, Jakarta 12870

email

marketing@kanakata.co

×