Kesibukan sehari-hari sering membuat kegiatan membaca jadi terbengkalai. Dengan semangat “kelak” akan membaca kembali, kita terus membeli dan menumpuk buku. Membaca konten di media sosial tidak sama dengan membaca buku, Menonton adaptasi novel penulis kita, juga bukan membaca buku. Tantangan membaca bisa jadi jalan keluar dari kebuntuan kita dalam membaca.
Harus memulai dari mana atau membaca apa? Beberapa ide berikut mungkin bisa Anda coba!
- Membaca buku terbaru yang dibeli di tahun 2022. Mumpung masih fresh from the bookstore, segera membaca buku terbaru yang dibeli dapat mengurangi potensi menunda-nunda—dan akhirnya membiarkan buku tersebut terlantar di sudut rak buku bersama tumpukan buku lain—yang dulu juga pernah begitu semangat kita beli. Bayangkan, kita sudah menuntaskan buku terbitan baru yang sedang dibicarakan banyak orang. How trendy!
- Membaca buku memoir. Akses tercepat untuk belajar dari pengalaman orang lain, tentu adalah dengan membaca perjuangan mereka untuk sampai pada titik kesuksesan mereka.
- Mencoba memasak satu menu dari buku resep masakan setiap minggu. Hello Nigella Lawson, is that you?
- Membaca buku dari penerbit indie. Bila ingin membaca buku-buku yang berbeda, mungkin saatnya membaca buku-buku yang diterbitkan oleh penerbit mandiri yang biasanya memberikan kesegaran dan gaya bercerita yang berbeda.
- Membaca novel debut/karya pertama penulis. Siapa tahu mereka adalah calon penulis atau genre favorit Anda kelak?
- Membaca ulang buku favorit masa kecil. Membaca buku di waktu yang berbeda, akan memberikan perspektif yang berbeda juga—terlebih dengan semakin banyaknya pegalaman hidup. Kadang buku yang kita baca di masa kecil telah dicetak dengan sampul yang lebih atraktif dan layak untuk dikoleksi (collectible).
- Membaca buku pertama dalam ‘wishlist’ Anda. Daftar buku yang ingin dibeli kadang berubah-ubah tergantung mood, kebutuhan dan tentu saja isi kantong. Akan tetapi bila Anda telah mendapatkan buku yang sudah lama Anda idam-idamkan, adalah hal yang konyol untuk tidak segera membacanya bukan?
- Penulis Asia. Tentu saja, setiap negara Asia memiliki gaya sastra yang unik, sastra mereka juga mencerminkan kesamaan dalam adat dan tradisi, perjuangan, keberhasilan bahkan filosofi mereka dalam hidup, termasuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada seluruh dunia tentang budaya Asia.
- Buku klasik, dalam atau luar negeri. Membaca buku klasik akan menambah wawasan kita tentang sejarah dan budaya. Gaya penulisan klasik yang berbeda juga akan membantu memperkaya kosakata dan penguasaan bahasa kita.
- Buku puisi. Satu puisi satu hari.Ada banyak alasan mengapa kita harus tetap membaca puisi sampai sekarang. Ini membantu kita memahami dunia di sekitar kita, membantu kita memproses perasaan kita, menginspirasi kita, dan memungkinkan kita terhubung dengan orang lain melalui pengalaman bersama yang seringkali sulit diungkapkan dengan kata-kata. (Kanakata Creative)
Foto: Image by <a href="https://www.freepik.com/free-photo/arrangement-with-books-high-angle_13402677.htm#query=reading&position=24&from_view=search&track=sph">Freepik</a>