Pebisnis dan filantropi asal Amerika Serikat, Bill Gates pernah menyebutkan bahwa introver bisa sukses apabila mengenali dan memanfaatkan kekuatan khusus mereka—nasihat yang datang dari pengalaman langsung seorang introver, yaitu dirinya sendiri.
Lantas, apa saja “kekuatan khusus” yang dimaksud oleh Bill Gates tersebut?
1. Introver adalah pengamat yang hebat
Seorang introver sanggup mengamati detail yang mungkin diabaikan orang lain. Misalnya hal-hal tentang tempat kerja yang tidak pernah orang lain sadari sebelumnya. Saat bekerja, mereka cenderung mengamati terlebih dulu sebelum bertindak, sehingga tidak membutuhkan banyak bantuan karena telah menganalisis langkah-langkah yang diperlukan sebelumnya.
2. Mereka tidak “menilai diri” dari pujian
Introver merasa ‘terpanggil’ untuk menyelesaikan apa yang ditugaskan kepada mereka—dan penghargaan terbesar yang mereka ingin capai adalah kesuksesan mereka mengerjaan tugas tersebut, bukannya perhatian atau pujian dari rekan kerja atau atasan. Sebagian besar introver menjadikan tantangan suatu pekerjaan sebagai motivasi mereka, tidak heran, mereka sangat dapat diandalkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
3. Menghargai relasi (yang terbatas)
Apakah pekerjaan yang berhubungan dengan klien hanya bisa dilakukan oleh mereka yang termasuk golongan ekstrover? Tidak juga. Kecenderungan introver yang lebih menyukai lingkaran pertemanan yang dekat membuat mereka sangat menghargai hubungan, cenderung sangat setia dan personal. Akan tetapi tentu saja introver tetap perlu menarik garis batas antara yang profesional dan personal agar tidak merugikan salah satunya.
4. Pengambil risiko terukur
Dalam segala sesuatu, introver cenderung mengambil risiko yang lebih terukur. Baik dalam berbinis—atau sekadar memilih menu makan siang di vendor baru. Sebelum memgambil keputusan, mereka telah lebih dulu mengumpulkan semua fakta dan baru kemudian memprosesnya.
5. Tidak tergantung pada orang lain
Introver terbiasa mengikuti ide-ide mereka sendiri sehingga lebih mandiri di tempat kerja. Mereka tidak bergantung pada opini luar untuk membentuk keputusan mereka. Tentu saja, introver senang mendapatkan masukan dari orang lain, tetapi keputusan akhir dibuat dari analisis yang cermat.
Agar dapat memaksimalkan potensi seorang introver, maka ada beberapa hal yang perlu dilakukan:
1. Dengarkan pendapat mereka
Introver mungkin tidak berbicara secara sukarela atau melontarkan ide begiru saja selama rapat staf, dengan alasan tidak suka menjadi pusat perhatian. Alih-alih, memaksa mereka “bersuara”, lakuan pertemuan empat mata—menghampiri bilik kerja atau ngobrol saat minum kopi—dan dengarkan ide-ide brilian mereka.
2.Pasangkan introver dengan ekstrover
Saat mengerjakan sebuah proyek, introver biasanya akan menjadi "orang ide", dan ekstrover akan mempresentasikan proyek tersebut kepada atasan atau klien. Kombinasi ini tidak terkalahkan. Sadarilah bahwa ada lebih banyak hal bagi seseorang daripada sekadar ekstrover dan introver. Saat memasangkan orang atau membentuk kelompok kerja, pertimbangkan ciri-ciri kepribadian individu dan kemungkinan bentrokan kepribadian juga.
3. Berikan jeda
Introver akan menganalisis dan "mengunyah" ide sebelum memulai diskusi atau mengambil tindakan pada suatu proyek. Kebiasaan mereka meluangkan waktu untuk mempertimbangkan berbagai pilihan dan menganalisis keputusan dapat secara keliru sebagai orang yang suka menunda-nunda atau tidak memperhatikan. Sementara pada umumnya di tempat kerja, apa yang dilihat sebagai "berpikir cepat" biasanya dihargai. Bila Anda memiliki rekan kerja atau bisnis introver, bersabarlah menunggu beberapa keputusan dan analisis terbaik dari mereka sebelum sampai pada sebuah keputusan.
4. Berada di tempat yang tepat
Berfokuslah pada keterampilan yang dimiliki oleh introver. Kurangi tugas yang mungkin membuat seorang introver merasa tidak nyaman. Misalnya, posisi penjualan, atau posisi lain di mana mereka harus ‘aktif’ untuk waktu yang lama. Evaluasi atau tanyakan kepada si introver apa yang menjadi kekuatannya dan berikan kesempatan baginya untuk bersinar di area tersebut. (Kanakata Creative)
