Ibarat jantung, komunikasi yang sehat akan mendukung dan menjaga bisnis agar tetap hidup, tetap berjalan; lepas dari produk apa yang Anda jual, berapa banyak jumlah karyawan Anda, dan siapa yang menjadi target pasar Anda. Proses komunikasi dalam bisnis melibatkan bagaimana mengirim dan menerima pesan dari kolega, manajer, rekan bisnis, pelanggan, hingga pemegang saham. Komunikasi baru dapat dikatakan efektif ketika pesan sampai kepada penerima pesan, tanpa ada salah paham.  

Sering terjadi, pesan sudah jelas, tetapi cara penyampaiannya tidak tepat, akhirnya timbul kesalahpahaman. Komunikasi nonverbal seperti nada suara, tatapan mata, gerakan tangan, ekspresi wajah, dan seterusnya turut berpengaruh pada sampai tidaknya suatu pesan. Jangan lupakan kemampuan untuk mendengarkan. Pesan sebaik apa pun, jika tidak didengarkan dan tidak direspon, maka komunikasi tidak terjadi.  

Itu sebabnya interpersonal skills menjadi penting dalam berkomunikasi, terutama di dunia bisnis. Interpersonal skills merupakan kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain secara efektif; mampu membaca situasi dengan benar dan merespon dengan sesuai pula. Tidak sedikit yang mengkaitkan interpersonal skills dengan kecerdasan sosial. Misalnya, begitu Anda melihat rekan kerja terlihat kebingungan saat mendapat tugas dari atasan, tanpa perlu kata ‘tolong’, Anda menangkap apa yang menjadi kesulitannya dan menawarkan bantuan.

Biasanya, mereka yang memiliki interpersonal skills yang kuat merupakan pribadi yang menyenangkan, positif, berorientasi pada solusi, dan mampu bekerja sama dalam tim. Yang menarik, orang-orang di sekitarnya pun tidak merasa terintimidasi dengan kehadirannya. Tidak mengherankan jika mereka akan mudah diajak berkomunikasi.

Interpersonal skills tidak tumbuh secara alami, melainkan bisa dipelajari dan dikembangkan. Masih belum terlambat jika Anda memulainya sekarang. Mulailah dengan mengapresiasi karyawan Anda, tunjukkan empati, menjadi penengah ketika terjadi perselisihan, dan mampu mengendalikan emosi alias menjaga kepala tetap dingin saat ada masalah. Tidak ketinggalan, jadilah pendengar yang aktif dengan menegaskan kembali apa yang dikatakan oleh lawan bicara.  (Kanakata Creative)